dagang

Quote Receh Tentang Kehidupan Dan Tuhan

TINTA PENA SASTRA, Muha Moch - Sudah lama Admin tidak upload mengenai sastra. Semoga Quote receh yang admin kumpulkan saat melihat, merasakan keadaan sekitar dari beberapa bulan kebelakang. Memberikan hal positif bagi para pembaca. Jujur saja Admin hanya orang biasa. Menulis seperti bukan hobi, cuma ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi penulis.

Gb:Muha Moch


Menjadi seorang penulis itu, ternyata harus memiliki beberapa keahlian khusus, didampingi oleh tekad kuat, serta kemauan keras. Sehingga karya yang ditelurkan dicintai pembaca, bermanfaat.

Baca juga:

Quote receh ini, hanya selingan semoga saja bermanfaat. 

"Pada dasarnya manusia selalu mencari kebenaran, rapi hati kadang memaksakan kehendak. Sehingga remang-remang apakah itu kebenaran atau kemunafikan.'" Muha Moch.

"Diperdaya impian, diperbudak ekpektasi, Dihakimi realita, dan hancur dibuli netizen." Muha Moch.

"Bulan Bunda para Bintang, Mentari Ayah mereka. Dirimu penikmatnya. Dia pendampingmu jadikan orang terakhir hingga nyawa dijemput." Muha Moch.

"Umar, berseloroh "Mata dapat melukai hati, hati tidak mungkin menusuk mata."

"Iya wong hati tidak mempunyai tangan," :Timpal Saya.

Umar: "Mata juga tidak mempunyai tangan. Karena baik dimata belum tentu baik di hati,"

lanjut, Umar: "ingat kata pepatah kita, bahwa gajah tidak kelihatan di pelupuk mata namun gurem di sebrang pulau kelihatan jelas, itu karena hati tidak digunakan sepenuhnya."

"Oh ok." gumam saya." Muha Moch.

"Kehancuran paling besar, ketika apa yang diinginkan tidak tercapai. Kebodohan paling bodoh adalah tidak bangkit dan berjuang kembali." Muha Moch.

"Kapan kita berfikir lebih baik dari orang lain. Kita ini hanya kacung. Sudah lakukan saja apa yang diperintahkan. Kamu harus berusaha sekuat baja, secepat peluru, setangguh banteng." Muha Moch.

"Umar, adalah sekumpulan partikel yang disusun atas nama cinta. Namun, Umar sering menghinakan cinta itu sediri." Muha Moch

"Ketika diri menghadapi suka maka ingatlah duka. Duka membawa diri kepada kebahagiaan berlandaskan cinta dan keikhlasan pengorbanan. Itu lebih baik dari pada kebahagiaan yang dilebih-lebihkan yang hanya menimbulkan rasa ria, sombong. Lalu tanpa disadari, memamerkan kepada Tuhanmu." Muha Moch.

"Mengkritik dengan solusi bukan untuk menjatuhkan. Hindari kritik serampangan. Dari suara banyak orang. Jadi, selama ketidak adilalan itu terjadi jangan berhenti mengkritik." Muha Moch.

"Hati itu seperti membuka lembaran baru, penuh tantangan dan tanggung jawab. Iri, dengki, srei adalah musuh terdekat, paling nyata. Merdeka menuliskan cerita manis tanpa rekayasa dan kebohongan." Muha Moch.

"Niatkan kepada Sang Tunggal. Kekuatan. Ketika ratusan perbuatan baik masa lalu, rusak oleh satu kesalahan kecil saat ini. Jangan lemah. Tidak perlu tahu orang-orang menjadi hakim atas dirimu. NiatMu sudah baik." Muha Moch.

"Ketika sekeranjang kebaikan, tercemar oleh segenggam kesalahan. Kecewa. Karena niatmu bukan untukKu" Muha Moch.

"Aku diam-diam sendiri, aku tanpa suara sunyi.

Digelap malam dihening dingin. Aku mendekat dan merajuk. Aku tanpaMu sepi, Aku tanpaMu mati." Muha Moch.

"Jangan mengharap kepastian jika dirimu saja masih menutup diri." Muha Moch.

"Bintang tak mampu melihat dirimu senyum, jika terus meratapi masa lalu. Tidurlah, lepas beban dan ingatlah masa depan." Muha Moch

"Goresan belum kering engkau kasih garam. keperihan, derita anak miskin, gelandangan yang Engkau sebut-sebut dalam undang-undang. Bukankah kewajibanmu membiayai, mendidik dan biarkan kami untuk makan, mencari sendiri." Muha Moch.

Baca juga:

"Umar berucap kepada saya: jangan berekspektasi berlebih kepada seorang belum jelas trek rekordnya, apalagi dirinya jelas sebagai seorang munafik. Kenapa?: Saya bertanya. Nanti kamu menyesal akibat dari itu, dan jangan begitu mudah menerima perkataan oramg lain mungkin dia berkata hanya sebagai guyonan belaka. Padahal kamu menerima itu dengan rasa percaya diri dan menaruh kejujuran kepadanya lebih. Saya bertanya lagi: lalu apa yang harus saya lakukan? Padahal saya sebelumnya sudah mengkonfirmasi kepadanya. Umar menjawab: bila penipuan, omong kosong dan kemunafikan itu sudah terjadi. Terima dengan lapang dada, maafkan dan doakan dirinya agar segera mendapatkan pelita kejujuran dan kamu jangan membeci, menghindari apalagi membalas perbuatannya. Itu lebih baik ketimbang kamu menjelekkan, menghinakan, mengumpat apalagi memvonis kemunafikan itu kepada orang banyak. Semoga kamu dihindarkan dari orang-orang munafik. Belajarlah terus karena ilmu hati itu luas, menantang, menguras air mata. Tingkatkan dengan mengandalkan kesabaran, legowo, tulus, pasrah dan berpasrah diri dalam kesucian hati. Tuhan akan menunjukkan jalan bercahaya sejuk, yang disampingnya dipenuhi bunga-bunga beraroma wangi segar dan buah-buahan ranum menggoda lidah." Muha Moch.


DIBALIK AKEDREM

"Pekikan merdeka setiap Agustus, peringati setiap 17, mengenang 1945. Namun untuk apa? Untuk siapa? Kalau dihati masih ada kebencian, suka memperkeruh jalan cerita dan gembira menyebarkan keburukan. Hari itu, membuka lembaran baru, penuh tantangan dan tanggung jawab. Iri, dengki, srei adalah musuh terdekat, paling nyata dalam diri sebuah Bangsa. Merdeka menuliskan cerita manis tanpa rekayasa dan kebohongan." Muha Moch.


Magrib

"Redup datang tenang. Suara bergemuruh lambat laun sampai di sini, di ruang cinta. Semburat cahaya matahari menciptakan warna senja nan syahdu. Romantis. Diiringi pujian kepada Empunya Cinta. 

Bunda, Ayah melangkah menuju ruang cinta. Wajah polos mungil bergelayut di punggung Ayah. Sementara yang satu cantik jelita menggandeng tangan Bunda. Mereka diiringi riang cinta. 

Segeralah ambil air suci dan mensucikan, bersihkan wajah lelehkan ke dalam hati untuk melegakan penatnya dunia seharian. Tundukan kepala, rapatkan barisan, besarkan Namanya. Dalam ruang cinta. Magrib." Muha Moch


"Karena malam tidak bisa menghapus lukamu, maka segeralah tidur. Bangunlah nanti bersama Dia-dia yang lembut hatinya, saat semua terlelap. 

Pasrahkan semua bebanmu hamburkan di atas sajadah. Berdoalah besok-besok dan seterusnya, terutama dirimu jangan ada kepalsuan lagi." Muha Moch


Kepalsuan Kata

"Sekecap manis kepalsuan Mu. Aku kira itu nyata. Nyatanya! Biarlah berlalu. Tapi, kini, menjadi, seperti, Himalaya sengsara menimpa. Tidak adil. Kau mengucap, aku yang merasa milyaran ton pahitnya.

Tiga tahun Aku sakit jiwa raga, ketentraman belum kunjung datang. Malah engkau tarik aku mengunjungi pelaminanmu. Itu adalah puncak kesengsaraan rasa. Bodoh atau gila?

Namun aku percaya. Kesengsaraan ku berbuah permata manis, sesaat lagi." Muha Moch


"Duh Gusti paringano awak sehat, iso kerjo go sangu ngibadah.

Duh Gusti paringano awak sehat, iso ngopi awan bengi.

Duh Gusti paringano awak sehat, iso golek bojo sing ayu lan sugeh.

Duh Gusti paringano awak sehat, gen iso napuk lambene sing moco." Muha Moch

Baca juga:

Shalat Magrib:

"Suara dari penjuru bergemuruh tak ujung

Saut menyahut seruan panggil Hamba datang 

Terang benderang semburat berkurang

Gelap memenuhi angkasa juang

Langkah kaki menapak beralas jiwa lembut

Hamba-hamba tampan teduh kuat mendekat

Air suci membasah segar membuyar laknat

Pintu-pintu istana surgawi me

Bersama-sama melantukan pujian-pujian kepada Sang Maha.

Ikhomah dikumandangkan, sekali lagi itu adalah panggilan kepada para hamba-hamba  

untuk segera merapatkan barisan lalu memantapkan niat, bertakbir, ruku', bersuju diakhiri salam, kepada Sang Esa Allah SWT." Muha Moch


Muhammad Hamba Mu Ya-Robi

"Muhammad Hamba Mu Ya-Robi

Dia lahir dari garba bani Qurais Arabi

Dalam terbitan bulan sekejap Bunda mati

Lalu Bunda lain rela mengasihi dan menyusui

Cahaya menutup campakan hina dina

Para gembala-gembala menjadi teman setia

Budi laku semuanya serba terjaga terpelihara

Engkau jadikan Muhammad Hamba istimewa

Bulan binatang bersanding melengkapi

Belalang makhluk pengerat membuyarkan sunyi

Muhammad Mu Ya-Robi bersujud mendekati

Engkau taburkan benih cinta tanpa henti

Laku budi istimewa Hamba Mu tetap manusia

Dicampakkan dihinakan teguh lembut rasa

Ketidak adilalan semrawut terpampang nyata

Berjuang hingga Engkau memanggil nyata

Di setiap malam gelap gulita

Tidak ada cahaya hitam dan buta

Ya Robbi Engkau turunkan jauh di sana

Namun cahaya Muhammad bagi alama semata

Muhammad Hamba Mu Ya-Robi

Terbentang kilometer Hamba terjaga mati

Julurkan tangan menarik mendekati

Jangan Engkau jauhkan lagi Hamba Ya Robbi" Muha Moch.

~•®•~

Terimakasih semoga tulisan ini bermanfaat. 





Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Quote Receh Tentang Kehidupan Dan Tuhan"

Post a Comment