dagang

Kompilasi Puisi Nasionalisme - Muha Moch

TINTA PENA Sastra, Muha Moch - Apakah rasa saling memiliki terhadap anak Bangsa, telah luntur? Jangan, pernah luntur apa kata mereka para pejuang Bangsa. Kita memang tidak tahu apa yang mereka rasakan, ketika melihat anak Bangsa yang mereka perjuangkan dulu luluh lantak oleh perselisihan.
Puisi Nasionalisme Indonesia

Mari nurani perjuangan mereka kita hembuskan lagi, agar perjuangan mereka terhadap kemerdekaan Bangsa ini tidak terasa sia-sia. Melalui puisi ini kita diajak untuk berfikir positif mengenai rasa nasionalisme. Nikmati dan rasakan.

Baca juga:
______
Judul: Puisi Persatuan Dan Kesatuan Indonesia

Terbentang kilometer tanah, air, dan udara dimiliki
Jutaan kehidupan seluruh raya menaungi
Bahasa, adat dan budaya tersebar saling melengkapi
Semua, mengisi dan mempersatukan tanapa caci

Aku merinding ketika manusia luar mengagumi
Tapi aku menjerit-jerit dikala penghuninya menebar dengki
Adik kecilku menangis tatkala dentuman meneror merpati
Suara-suara sumbang meyeruak dari dewa dewi

Ini negeriku kucinta heterogen penghuninya
Sekarang rusak nyata
Terkikis fanatisme golongan buta
Menabur benih kehancuran masa depan Garuda

Jangan ridnu ...
Rindu Indonesia masa dahulu
Saling kasih dalam jibaku
Kemerdekaan hakiki nyata angan selalu
______
Muha Moch - Semarang, 29 Oktober 2019

Judul: Benarkah? Apa? Anda? Pahlawan?
Penulis Muha Moch

Benarkah?
Anda haus kekuasaan
Pamrihmu menuju singga sana
Yang Anda pikirkan hanya kekayaan

Apa?
Pelengkap diri adalah keutamaan
Rakyat Anda permainkan
Senyum lusuh keluarga Mu kasihi

Anda?
Topeng ketulusan hanya kamuflase
Tamak, sombong, dan mencekik rakyat
Pahlawan?

Benarkah?
Apa?
Anda?
Pahlawan?

Muha Moch - Semarang, 29 Oktober 2019

______

Judul: Selamat Jalan Pahlawan

Ditengah November bisu
Senja menangis pilu
Langit hitam keruh
Bumi merah menyambut haru

Tetes air membasahi pipi
Nada-nada sunyi lara hati
Iringan doa menyeruak dalam hati
Perjuangan tak pernah mati

Pahlawan semangatmu masih hidup
Semerbak wangi tak redup
Berjuta-juta cinta menghadap
Rentang lembar waktu sekejap

Dirimu nyata emas
Ukiran mu tak pernah aus
Semangat perjuangan melawan arus
Semoga tertanam terus

Muha Moch - Semarang, 29 Oktober 2019

______

judul : Sudirman Jendral ku

Dia ...
Biasa bersahaja dan bersahabat
Penuh kasih setia serta membumi
Sudirman itulah namanya

Tulus dalam perjuangan
Menahan sakit dalam bisu
Berbesar dan bersabar untuk menentang
Perbudakan serta kezaliman

Aku rindu ...
Masih adakah tokoh sepertimu
Jujur, semangat, dan bersahaja
Dalam perjuangan dirinya tercipta

Jenderal ...
Dirinya pahlawan kebenaran
Menentang segala penjajahan
Demi rakyat Indonesia merdeka

Muha Moch - Semarang, 29 Oktober 2019

Judul: Kartini ku

Jari lentik semu menari
Alunan nada mengalun menantang
Jiwamu lantang menyerang
Penamu laksana busur

Tulisan engkau jadikan api
Menyalakan harap setiap insan
Mendatangkan badai semangat
Kamu bernyali besar

Kaulah Kartini ku
Masa depan negara cinta
Namamu tak pernah lekang
Apimu tak pernah padam

Kini muncul Kartini-kartini baru
Pemikiran baru
Bernada warna berbeda
Tetaplah jaga Kartini lama

Muha Moch - Semarang, 29 Oktober 2019

Semoga puisi ini bermanfaat untuk saya pribadi dan untuk kita semua.
Baca juga:

Kunjungi juga Channel YouTube Admin> Muha Moch jangan lupa SUBSCRIB ya

Terimakasih, semoga bermanfaat.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kompilasi Puisi Nasionalisme - Muha Moch"

Post a Comment