dagang

Cerpen Persahabatan Terbaik "Tikungan Tajam" - Muha Moch

TINTA PENA, Sastra Muha Moch Cerpen - Cerpen persahabatan ini saya dedikasikan kepada kalian yang tersakiti karena ulah mereka, mengecewakan dan tidak jujur dalam memahami sebuah persahabatan.

Selamat membaca semoga bermanfaat.

Judul: Tikungan Tajam
Cerpen Tikungan Cinta

Semalam aku tidak bisa tidur, membayangkan betapa kerennya kejadian yang aku rencanakan hari ini, dan membuat semangat pagi menggebu.
Segera berangkat ke sekolah kado dan kue sudah aku persiapkan sejak tadi malam. Ini semua demi orang yang paling aku sukai di sekolah SMA 1 N Bangun Negeri.

Baca juga:

Kakiku melangkah penuh semangat, riang gembira memasuki ruang kelas dan sedikit senyum-senyum.

"Kenapa kamu, Der? Senyum-senyum sendiri kaya orang kerasukan jin iprit?" ucap Roma, sambil telapak tangannya mengusap mukaku. Seperti dukun yang ingin mengeluarkan jin dari tubuhku.

"Ahh, sudahlah Roma, Aku sedang jatuh cinta" ucapku, penuh keyakinan.

"Jatuh cinta? Sama siapa Der?" Ucap Roma.

"Tahu tidak, hari ini hari sepesial buat ku, hari ini hari permulaan. Aku mau membuat kejutan untuk Si Bebek" ucapku bersemangat, sambil membayangkan bagaimana nantinya, pasti manis.

Si Bebek? Adalah istilah aku menyebutkan cewek ceriwis, bernama Ani Larasati. Ya, karena dia orang super cerewet, bila sudah berbicara maunya menang sendiri.

Saatnya berjuang.

"Roma, doain ya? semoga cintaku diterima oleh Ani," ucapku bersemangat.

"Ehh, nanti kalau ditolak atau ada hal lain jangan nangis ya?" Ucap Roma lirih.

Aku memantapkan laju kaki tanpa memedulikan ucapan Roma, menuju belakang sekolah untuk menemui Ani.

Ternyata Ani tidak ada di belakang sekolah, aku cari terus hingga akhirnya, aku tidak tahu menemuinya dimana lagi.

Langkah kakiku lemas menuju, ruang kelas yang ramai dengan pesta selebaran kertas.

Aku melihat, mendengar. Seakan petir menghantam tubuhku.

"Selamat ya Roma, Ani kalian jadian!" Ucap Naruto.

Mereka semua melihatku, termasuk Ani dan Roma. Hatiku runtuh, air mataku jatuh, keringat dingin membasahi baju, warna awan semakin gelap dan aku terjatuh.

Dalam gelap, aku berpuisi.

Penikung

Ku pikir engkau memegang tangan ini erat
Membuyarkan lamun menjadi sahabat
Namun dibelakang ku kau Iblis
Membuat air mataku jatuh sadis

Aku tidak rela mentariku Engkau curi
Kau telah kejujuran ini
Aku tidak sudi lagi bersahaja
Cukup aku merelakan saja

Sudahi runtuh bangunan persaudaraan
Sekarang kita berpisah kawan
Peluklah dia sayang mu
Dan aku berpaling meluruskan hatiku

Ku mulai hidup baru
Menyibak awan hitam agar menjadi biru
Mencari jiwa-jiwa jujur
Sahabat yang benar-benar sejalur

Untuk Roma (penikung cinta)

Aku kembali rutinitas sekolah seperti bisa, mudah-mudahan dunia persahabatan yang tulus dan sejati benar-benar ada.

Dan.

Dl sini di tempat belajar yang baru setelah koma dua minggu, semoga ada menteri cerah yang benar-benar menyayangi.

Baca juga:
Kunjungi juga Channel YouTube Admin> Muha Moch jangan lupa SUBSCRIB ya.

Muha Moch, 23 Oktober 2019

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Cerpen Persahabatan Terbaik "Tikungan Tajam" - Muha Moch"

Post a Comment