dagang

Nilai Sosial Film India Bharat Ane Nenu Untuk Generasi Muda

TINTA PENA Sastra, Muha Moch - Nilai moral, sosial, emosional dalam sebuah film bila kita meneliti dan mendalami, banyak sekali yang dapat kita temukan. 

Nilai Sosial Dalan film
Gb: Muha Moch


Tentang kehidupan, cinta, bahagia, sedih, kematian, penelitian, ilmu. Film tidak terbatas untuk mencari pelajaran kehidupan. Selain mendapatkan hiburan kita juga banyak mendapatkan pelajaran. 

Baca juga:

Mungkin, sebagian orang tidak menerapkan pada kehidupan nyata. Orang-orang kebanyakan bilang, "Hidupmu kayak di film-film" atau "Itukan hanya di film". Ya, orang memang boleh berpendapat seperti itu. Tapi kenyataannya dari sebuah film menjadi nyata juga tidak terhitung banyaknya. 

Disini admin ingin berbagi kisah, setelah menonton film India, yang berjudul Bharat Ane Nenu. Film ini dirilis pada tahun 2018 dan dibintangi oleh Mahesh Babu. Film dari bagian Tamil ini mempunyai banyak sekali makna kehidupan yang mungkin bisa kita ambil.

Tanpa pikir panjang, sepanjang rel kereta api, dan lamanya penantian tambatan hati. Mari kita bedah nilai sosial film ini.


1. Pendidikan Karakter.

Pendidikan karakter sejak dini itu penting diajarkan oleh orang tua, terlebih dimentori oleh sang ibu. Tercermin dalam film ini, Bharat Ram sangat memegang teguh nilai-nilai yang telah diajarkan oleh sang ibu. Diantaranya, kejujuran, tanggung jawab dan kedisplinan. 

Sehingga saat Bharat menduduki jabatan sebagai perdana menteri di Andhra Pradesh, ia menggenggam erat nilai-nilai tersebut.

Mutiara mudah ditemukan, manusia dengan hati mutiara bisa diciptakan. Tentunya dengan orang terdekat, Ayah-ibu. Ayo Ciptakan, agar Indonesia banyak orang seperti ini.


2. Rakyat is Number One.

Harapan rakyat adalah pemimpin. Seorang pemimpin harus bertindak atas nama rakyat dengan cara tepat dan elegan. Seperti yang dicontohkan Perdana Menteri Bharat dalam film ini. Melalui kebijakan menaikkan denda tilang berkali-kali lipat, yang selama ini jalanan menjadi ajang pelanggaran. Termasuk juga, memperbanyak sekolah, memasukkan kelas bahasa Inggris, menutup sekolah dengan agenda bisnis, menata kepolisian, membuikan mafia Politik, meningkatkan anggaran daerah, agar tidak bergantung ke pemerintah pusat, memecat dokter hingga memecat lurah yang tidak kompeten. Ditambah membungkam wartawan dengan kalimat-kalimat menohok.

Hingga akhirnya berbuah manis untuk masa depan daerah dan bangsa.


3. Peka.

Pemimpin yang baik perlu kepekaan pikiran dan hati, dengan cara melihat kehidupan rakyat. Lalu menganalisis dan mengevaluasi untuk mengambil keputusan yang tepat dan akurat. Monitoring juga diperlukan agar kebijakan yang diberikan kepada rakyat benar-benar terealisasi.

Dalam film ini media masa harus berperan aktif menyebarkan berita baik, bukan fitnah dan hoax yang terus dipupuk. Ini berakibat fatal pada pikiran rakyat, yang terjadi rakyat anti pati, terhadap pemerintah. Media masa pengkritik seharusnya juga memberikan solusi.

Baca juga:

4. Politik Itu Keras.

Seorang pemimpin perlu kewaspadaan, kehati-hatian dan memiliki strategi yang matang. Karena musuh ada dimana-mana, bahkan sudah menempel di kulit. Para elit politik Pro dan Kontra sama saja apabila kepentingan mereka terusik, bisa menyerang dimana pun dan kapanpun, fisik maupun mental.

Contohnya saja Om Varad, dia yang mengusulkan Bharat untuk menjadi perdana menteri, dia juga yang memfitnah dan menurunkan Bharat dari kursi perdana menteri. Alasannya, karena Bharat semakin tidak bisa dikendalikan dan terus mengusik bisnis-bisnis ilegal yang dijalankan oleh para elit politik.


5. Peran Media Masa.

Media ibarat mata rakyat, hendaknya memuat informasi secara bijak, mengutamakan basis data fakta. Bukan hanya omong kosong yang dibumbui drama. Peranan media masa sangat vital bagi kehidupan rakyat apalagi berkaitan dengan dunia politik.

Kejadian Bharat difitnah oleh media massa di goreng, ditumis sedemikian nikmat. Hingga menutupi pandangan rakyat dengan hasil yang di capai selama 8 bulan Bharat memimpin. Kasus percintaan Bharat dengan Mbak Suma, jepretan foto paparazi sedetik, menjadikan masyarakat berfikir negatif terhadap Bharat.


6. Pemuda Harus Peka.

Sebagai pemuda penerus generasi Bangsa sudah seharusnya memiliki kepekaan terhadap lingkungan sosial kita. Sejarah mencatat Bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan, selalu memunculkan tokoh muda sebut saja Bung Tomo dan masih banyak lagi.

Contoh dalam film ini bisa kita ambil dari sikap pemudah daerah yang mendatangi Perdana Menteri Bharat, atas kekhawatiran masa depan daerahnya. Karena selama ini akses aspirasi ke DPR terbatas. Calon legislatif maupun eksekutif blusukan hanya saat pemilu digelar, setelah itu lenyap seperti di telan singa.

Akhirnya dengan analisis curhat si pemuda, Bharat mendukung dan nerada dibelakangnya untuk maju sebagai calon DPR. Karena pemuda tersebut lebih tahu tentang permasalahan di daerahnya. Akhirnya pemudah tersebut terpilih.

Sebenarnya masih banyak lagi nilai-nilai sosial yang didapatkan dari film garapan sutradara Koratala Siva ini. Sepanjang perjalanan menonton film, Admin berharap suatu saat nanti lebih cepat lebih baik. Usaha diiringi doa semoga Indonesia yang kita cintai ini, mempunyai sosok pemimpin seperti film Bharat Ane Nenu.

Berhubung kopi sudah mulai mendingin, dan bulu kudu merinding, kita sampai pada ending.


Semoga terhibur, semoga bermanfaat.

Thank you and enjoy the movie! 




Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Nilai Sosial Film India Bharat Ane Nenu Untuk Generasi Muda"

Post a Comment