dagang

SEDIKIT ILMU DARI UST. ABDUL SOMAD Lc. MA.

“Siapkan kuota banyak, buka YouTube, buat kopi beli juga kripik pedas. Kita akan nonton ceramah Ustadz Abdul Somad Lc, Ma,” ucap saya, kepada Kang Topa.

Ceramah ustadz Abdul Somad

Pulang kerja, gak pulang langsung ke rumah, malah mampir ke Conter HP Kang Topa.  Nonton ceramah Ustazd Abdul Somad (UAS) yang kocak dan tegas dalam penyampaianya. Ustazd yang sedang naik daun itu menyihir banyak jamaah, mempunyai idola banyak entah itu dari orang tua maupun dari anak-anak muda. Beruntung kita mempunyai sosok ustazd seperti beliau.
Ulama generasa jaman Old dan jaman Now banyak ilmunya, lowfrofil orangnya dan yang pasti cinta NKRI. Ulama lulusan Mesir dan Maroko yang sudah menguasai banyak ilmu dan kitab-kitab ulama besar. Walau pun diterpa dengan fitnah-fitnah yang keji namun tetap konsisten, gengan apa yang beliau katakan dan tindakan. Figur-figur yang seperti inilah yang harus dimiliki ulama jaman sekarang. Mengayomi, memberikan keteduhan dietiap ceramah.

UAS dalam ceramahnya di YouTub sangat low, namun berprinsip dan selalu menyelipkan guyonan, yang sebenarnya guyonan itu 'nyelekit'. Kali ini UAS ceramah di Banda Aceh ditemani oleh Habib Novel, ulama yang Ia cintai. Dalam acara mengingat kembali Sunami 13 tahun silam.
Banyak isi ceramah yang UAS berikan, termasuk masalah penyimpangan moral dan otak serta jiwa, LGBT.

Ok ... kita kembali lagi, untuk membahas isi ceramah UAS. Dalam ceramah yang saya tonton di YouTube. Di sini saya ingin membahas hanya beberapa saja yang membekas di otak dan pikiran saya, semoga tertanam dalam hati.

Yang pertama tentang pendidikan formal dan informal (lebih kuhususnya pendidikan di pesantren). Ketika saya mendengarkan ceramah UAS, saya terhenyak dengan kalimat "muda anda berlimang harta, tua anda berlimang duka. Tanpa ada dasar pendidikan agama, disaat tua renta anda akan mengalami kekosongan jiwa." Di sinilah yang saya maksud tentang pentingnya kolaborasi antara pendidikan formal sekolah dan informal pesantren. 

Di jaman Now ini saya melihat, pendidikan formal lebih penting ketimbang pendidikan agama (pesantren). Padahal pendidikan formal adalah buah hasil dari kerja  penjajah, Bangsa Kolonial yang sudah menjajah Negara ini sekian ratus tahun lamanya. Tanpa disadari Orang Tua kita juga mengarahkan anaknya, untuk mengambil pendidikan formal tanpa di bentengi pendidikan Agama. Mari kita falsback perjuangan para Kiyai-Kiyai kita, Ulama' kita, para anak muda dari santri podok, mereka berjuang dengan teriakan 'Allahu Akbar' untuk merdeka. Hati dan jiwanya terpatri perang membela Negara adalah ibadah matinya pun akan mati sahid. Sosok panglima Bung Tomo dan Jendral Sudirman gagah berani memimpin  mengusir penjajah. Dari tanah nya yang “Gemah ripah loh jinawi.”

Saya pernah merasakan pendidikan pesanteran walau pun itu hanya dua tahu. Dua tahun yang membekas di hati dan terbawa hingga sekarang. Allhamdulillah, beribu terimakasih, ku ucapkan kepada Mbah Yai Haji Hasyim As'ari pengasuh podok pesantren 'Miftahul Ullum', berserta para ustazd dan para teman seperjuangan. Yang sudah meberikan saya pondasi, dalam ilmu agama islam. Alala, tariq nabi, bahasa arab, fasolatan, hafalan, kitobah itulah ilmu yang sekilas saya pelajari di pesantren. Sebenarnya masih banyak lagi, kitab-kitab yang sudah saya pelajari dan yang belum dipelajari. Ini juga ada sebabnya termasuk salh satunya pendidikan formal yang arahkan Orang Tua saya. Yang saya sadari sekarang, adalah saya diberikanya waktu untuk mengenyam pendidikan pesantren.

Kesimpulanya adalah keseimbangan atara pendidikan formal dan informal Agama. Karena dua-duanya penting untuk bekal Dunia dan Akhirat. Dunia bisa ke akhirat dan sebaliknya akhirat akan memberi berkah ke dunia.   

Yang ke dua ialah tentang bencana sunami 13 tahun.
Jamaah pada saat pengajia itu membludak. Lautan manusia menghapus sesaat memori Sunami 13 tahun silam, semangat muda-mudi untuk mempelajari ilmu agama sangat tinggi. UAS ibarat air tawar di tengah lautan. Generasi penerus NAD kelak ada di genggaman tangannya.  

Ribuan korban berjatuhan, rumah, toko, gedung-gedung perkantoran, sawah dan ladang, semua hancur dihatam Sunami. Bantuan datang silih berganti Sabang-Merauke, memberikan uangan, pakaian, obat obatan, peralatan mandi dan lain-lain, apa yang mereka punyai. Asia tenggara, hingga dunia pun sama memberikan bantuan, kepada mereka yang tertimpa musibah. Merekatkan bangsa, menyatukan dunia.

Saya terenyauh, berkaca-kaca mata ini ketika mendengarkan cerita dari teman saya, tetang musibah sunami itu. Ayah, Ibu, adik dan kakak, serta saudaranya kerabat hilang. Perjuangan sebatangkara, memulai hidup dari nol lagi. Itulah yang ia jalani sekarang dengan jiwa besar semangat yang membara dan hati selalu menginggat Allah niscaya, ia diberikan kemudahan dan kelancaran amin.
Nangro Aceh Darusalam, sebagai percontohan islam Nusantara syariat diterapkan dalam aturan sehari-hari. Julukan Serambi Mekkah pas untuk Ibu Kota Provinsi ini. Menjaga aurat perempuan, menghukum yang zina, mendidik anak jaman Now, dalam pergaulan dengan lawan jenisnya. Julukan Serambi Mekkah pas untuk Ibu Kota Provinsi ini.

Saya memang belum pernah ke NAD, namun dengan mendengar cerita langsung dari teman saya itu, saya paham. Takjub dengan keajaiban yang Allah berikan, bagaimana mungkin gelombang Sunami setinggi itu, tidak meruntuhkan Masjid Baiturrahman NAD bahkan orang yang belindung di dalamnya masjid  selamat. Kajaiban yang hanya bisa diciptakan Allah utuk umat yang senantiasa mengagungkan AsmaNya.  

Tanda-tanda Allah itu sebenarnya dekat di pelupuk mata kita, kejadian setiap detik, menit itu adalah kebesaranya. Yang menidurkan kita, yang membangunkan kita. Yang menghidupkan kita, yang mematikan kita. Dalam keadaan apakah kita mati dalam keadaan apakh kita tidu. Ingat Allah, Tuhan semesta alam yang maha besar.
Islam masuk ke Nusantara melalu Jalur Sutra mampir pertamakali di NAD dan menyebar ke seluruh Nusantara. Ulama-ulama yang tawaduh dan sabar dalam menyebarkan agama islam. Membangun dari bawah, membentuk jatidiri islam Nusantara, yang menurut saya mempunyai ciri khas dan gayanya tersendiri, namun tetap dalam barisan islam yang dibawa oleh sang pencerah Nabi Muhammad Saw .... Semoga mereka yang meninggal dalam bencana itu di hapus dosanya dan  dimasukan kesurgaNya. Amin Ya Robbal Alamin.

Yang ke3 dan terahkir adalah tentang LGBT ....
Yup ... gengs saya heran dengan orang-orang ini, yang terang-terangan mendukung adanya LGBT di Indonesia, di Negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Saya tidak mau membahasnya. Berikan Quotes terbaikmu untuk memboikot LGBT di Indosesia yang kita cintai ini, dengan tema "No LGBT"

"Hidup ditakdirkan untuk berpasangan. Masalah jiwannya! bila pasang itu satu jenis kelamin"
"Hati, dan pikiran selalu berkaitan. Tindakan adalah wujud dari hati dan pikiran. Cek hati dan pikiran, mungkin hati dan pikiranmu rusak"

"Tindakan, kelakuan. Wujud dari apa yang kamu baca dan lihat. Yang mendukung masalah di atas adalah kamu salah satunya"

"Pernah baca atau dengar cerita tentang kaum yang di azab Allah. Ya ... itulah kisah Nabi Luth. Allah menimpakan azab yang dahsyat kepada kaum yang ingkar dengan kodratnya sebagai manusia"

"Lindungi mereka yang ada di sampingmu dari hal-hal, yang merusak tatanan budaya adi luhung Bangsa kita. Bangsa yang mempunyai ciri khas tersendiri. Jangan rusak budaya kita dengan budaya jahiliyah kaum sebrang yang tak tau adab itu"

Semoga dengan mauhidoh hasana dari, UAS membuka mata hati saya akan kebesaran Allah, selalu teringat dan terpatri dalam hati sanubari.

Kunjungi juga Channel YouTube Admin> Muha Moch jangan lupa SUBSCRIB, ya.

Kab. Semarang 28, Desember 2017
Salam cita;

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "SEDIKIT ILMU DARI UST. ABDUL SOMAD Lc. MA."

Post a Comment