dagang

Novel Tere Liye Berjudul Selamat Tinggal Bercerita Sutan Pane Dan Pembajakan Buku

 TINTA PENA Sastra - Novel dari penulis terkenal Tere Liye memadati rak-rak toko buku. Penulis muda yang bernama asli Darwis itu sangat produktif dalam menciptakan karya sastra seperti novel, cerpen (cerita pendek), cerita singkat, cerita anak juga penulis artikel di beberapa koran dan majalah nasional. 

Novel Tere Liye Berjudul Selamat Tinggal Bercerita Sutan Pane Dan Pembajakan Buku


Buku-buku Tere Liye yang penuh dengan kata-kata bijak dan memotivasi sangat dicintai penggemarnya. Meski dalam konteks tertentu ada beberapa kata-kata kontroversial, tak bisa disangkal penulis Tere Liye berhasil menghipnotis para pembacanya dengan kata-katanya. 

Banyak Quote (kata-kata mutiara) yang membanjir akun sosial kalang muda mulai dari Facebook, Twitter Instagram bahkan WhatsApp dan kanal YouTube. 

Salah satu buku terbarunya berjudul "Selamat Tinggal" sangat bagus untuk kalangan mahasiswa atau anak kuliahan, bahkan para orang tua sekalipun. 

Baca juga:

Novel yang berjudul 'Selamat Tinggal' ini menceritakan mengenai seorang pemuda yang ambigu terhadap keadaan. Ternyata diluar sana masih banyak orang yang tidak mengetahui penulis besar yang sudah berjuang diera penjajahan, juga terdapat begitu banyak pembajakan buku. 

Mengenai tokoh penulis di era kemerdekaan namanya adalah Sutan Pane. Jarang yang tahu tentang tokoh yang satu ini. Nama panjang dari Sutan Pane adalah Sutan Pangurabaan Pane. Tentu saja tidak banyak yang tahu karena ketika Sobat mencari referensi tentang Sutan Pane, sedikit yang bisa Sobat temukan. Nama Sutan Pane tidak akan muncul ketika Sobat mengetik mengenai tokoh Nasional pergerakan Kemerdekaan yang mucul malah tokoh-tokoh berikut: Sanusi Pane (Sastrawan), Armiji Pane (Sastrawan), dan Lafran Pane (Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam). Harus Sobat ketahui ketiganya adalah anak-anak dari Sutan Pane. 

Sutan Pane lahir di Desa Pangurabaan pada tahun 1885. Beliau terlahir dari keluarga atau ayahnya dari ulama besar dan tersohor adik dari Syekh Badurrahman Pane. Dengan latar belakang status Sosial yang tinggi. Seratus teresebut malah membuat Sutan Pangurabaan Pane memikul beban spiritual yang tidak ringan. Beliau harus bisa menjaga diri, agar tidak mencoreng bahkan merusak nama baik, wibawa dan reputasi keluarga besarnya. 

Buku ini sanggup menggambarkan rasa empati yang dalam terhadap Bangsa dan Negara, melalui tulisan Sutan Pane. Beliau juga tidak henti-hentinya memberikan kritik pedas namun cerdas terhadap pemerintah dan dinamika politik ketika itu. Sutan Pane tidak memandang politik arus kanan dan kiri, ketika dihadapan ada kesalahan dalam bernegara ketika itulah kritik dan saran dilayangkan. 

Buku berjudul 'Selamat Tinggal' dari Tere Liye ini juga memberikan pesan moral terhadap pembajakan buku, yang semakin menggila dewasa ini. 

Maraknya peredaran buku bajakan di Negara kita tercinta ini menjadi konsen tersendiri dari muda Tere Liye. Secara tegas tersurat maupun tersirat Tere Liye menyindir pembuat juga mereka yang menggemari buku bajakan dalam buku 'Selamat Tinggal'. 

Buku bajakan kini semakin masif peredarannya. Bila dahulu orang atau pembaca membeli buku hanya dari toko nyata sekarang ini banyak sekali toko online membuka penjualan buku bajakan di tokonya. Toko online buku bajakan semakin hari semakin menjamur, ditambah dari pihak pemegang e-commerce tidak menutup toko-toko yang menjual buku bajakan tersebut. Kalau pun toko tersebut di tutup pasti lebih banyak lagi yang membuka, kata pepatah 'mati satu tumbuh seribu'. 

Reaksi negatif warganet terhadap Tere Liye mengenai buku bajakan cukup banyak. Nada mereka seakan menghakimi, menyalahkan Tere Liye terhadap pembeli buku bajakan itu kekeliruan besar. Padahal Tere Liye memberikan kritik pedas bermaksud agar pembeli buku bajakan berhenti membeli buku bajakan.

Padahal bila dimaknai, pembeli buku bajakan itu tidak menghormati penulis, tidak memuliakan ilmu yang ada dalam buku tersebut, bahkan mematikan para penulis buku. 

Namun, disamping itu semua masih banyak Warganet yang peduli terhadap isu pembajakan buku. Pemilihan kata-kata keras Tere Liye itu tepat sekali ditujukan pada pembeli buku bajakan. 

Nah, itu dua hal penting yang sobat harus ketahui dalam buku berjudul 'Selamat Tinggal'. Selain itu persoalan percintaan anak muda juga menjadi bumbu sedap dari buju yang ditulis oleh orang lulusan akuntansi tersebut.

Kita termasuk orang-orang yang tidak sempurna dalam memahami kehidupan. Keburukan, terus mengulang kesalahan, bahkan kita tidak sadar sedang melakukan kejahatan kepada seseorang. 

Namun, beruntunglah Sobat yang mau membuka tirai perubahan. Berkomitmen tidak mengulangi, memperbaiki dan menembus kesalahan tersebut dengan sungguh-sungguh. 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Novel Tere Liye Berjudul Selamat Tinggal Bercerita Sutan Pane Dan Pembajakan Buku"

Post a Comment